Tuesday, July 04, 2017

Bisakah Kita Berbicara dan Mendengar Suara di Permukaan Bulan?


GiiSpace - Kalian pasti pernah berfikir mengenai bulan,pendaratan di bulan,lalu bagaimana jika berbicara di bulan atau mendengar suara di bulan?
Di Bumi kita bisa berbicara atau mendengarkan macam-macam suara itu karena di sekitar kita ada banyak sekali media penghantar suara ,khususnya udara yang dapat menghantarkan gelombang suara ke tujuan.


Itu di bumi,lantas bagimana jika kita di permukaan bulan?

Bagian permukaan Bulan memang hampa udara, akan tetapi masih terdapat atom-atom atau molekul-molekul yang terbang (tak terlihat) pada atasnya walaupun dalam jumlah sangat sedikit. jeda antar atom-atom tadi berjauhan dan jumlahnya juga sangat sedikit sehingga tidak cukup mampu buat menjadi media perambat suara.

Nah bagaimana jika suatu meteor atau benda langit yang kecil menghantam permukan bulan? jika di bumi pasti menghantaran suara yang cukup besar apakah juga tidak bisa di dengar dengan suara sebesar itu?.

FYI: Bulan merupakan sasaran empuk bagi para meteor untuk menghantam permukaannya,karena tidak ada atmosfer di bulan,sehingga meteor dapat sampai di permukaan bulan tanpa adanya hambatan seperti halnya bumi.

Kita tidak mampu mendengarnya secara eksklusif lewat udara seperti halnya di bumi, namun dimungkinkan lewat permukaan Bulan yang kita pijak dapat merambatkan gelombang suara, lalu mengalir ke kaki kita sampai pada telinga kita, sebagai akibatnya kita mungkin hanya akan mendengar suara yg sangat kecil sekali atau bahkan tidak terdengar sama sekali. Meskipun begitu getaran akibat tumbukan meteor itu hanya getaran bisa kita rasakan.

Badan antariksa dunia memang banyak misi untuk mendaratkan manusia ke bulan,termasuk jepang pada tahun 2030 nanti akan mengirimkan manusia kebulan ,lantas bagaimana mereka berkomunikasi? Bisa yakni menggunakan gelombang radio. Gelombang radio tidak memerlukan media apapun untuk merambat suara bahkan di ruangan hampa udara sekalipun mampu merambatkan suara, seperti menggunakan cahaya. Kecepatan rambat gelombang radio di ruang hampa jua sama menggunakan cahaya yakni sekira 300 ribu km/s. suara yg dikirimkan melalui mikrophone dikonversi pada gelombang radio lalu diterima sang penerima dan diteruskan ke speaker yang ada di helm astronot.

Kesimpulan

Dengan itu kita tidak usah takut dengan berkomunikasi di ruangan hampa udara ,karena adanya gelombang radio yang siap memntu kita di ruangan hampa udara.Sekian semoga bermanfaat.(ogi/giispace)


EmoticonEmoticon